Ramadhan
merupakan bulan seribu berkah. Satu bulan penuh berjumlah 30 Hari, umat manusia
direkonstruksi guna menghasilkan umat yang lebih berkompeten. Kompetensi umat
manusia ddinilai dari ketaqwaannya terhadap sang Khaling yaitu Maha Pencipta.
Manusia kini mulai
terkikisnya budaya hidup bermoral. Hal ini terlihat dari makin maraknya
tindakan menyimpang seperti pergaulan bebas, Narkoba, mencuri, merampok, dan
lain sebagainya. Hal ini tentu menjadi sebuah problem yang membuat orang tua
berpikir keras menanggulanginya.
Bulan Ramadhan adalah bulan
yang diberikan Allah SWT untuk umat Muhammad SAW guna memperbaiki diri menjadi
lebih baik. Berikut merupakan hikmah Bulan Suci Ramadhan secara psikologis yang
ada:
1. Disiplin
Disiplin merupakan sebuah sikap
sederhana namun perlu ketekunan didalamnya. Di Bulan Ramadhan Umat Manusia
dibentuk menjadi umat lebih disiplin. Contoh sikap disiplin pada Bulan Ramadhan
adalah saat masuk sahur maka segerakan sahur, saat masuk berbuka maka
diwajibkan semua manusia untuk berbuka dan dilarang keras menundanya.
2. Taat Aturan
Taat aturan memiliki sedikit
perbedaan dengan sikap disiplin, karena disiplin berarti kita tepat pada waktu
namun taat aturan merupakan tingkah laku yang memenuhi criteria aturan yang ada.
Contohnya pada bulan Ramadhan kita disunahkan solat tarawih dan itu kita
lakukan, jadwal makan/minum yaitu pada setelah berbuka dan sebelum waktu imsak
dan peraturan itu kita lakukan dengan baik, begitupun contoh lainnya.
3. Sabar
Rizki Allah SWT yang tak
ternilai harganya adalah sikap sabar. Dengan sikap sabar kita dapat memanajemen
sendiri apa yang kita lakukan, mengatur apa yang akan kita kerjakan tidak
bertentangan dengan ajaran Islam.
4. Pemaaf
Dalam bulan suci Ramadhan
kita diwajibkan menjaga emosi kita, oleh sebab itulah kita diharuskan bersabar
dalam segala hal.
5. Bersyukur
Apabila point 4, dan 5 kita
miliki maka sikap syukur atau nerima adalah sikap yang akan kita raih. Bulan
Ramadhan mendidik kita untuk tetap mensyukuri nikmat Allah SWT dalam segala
hal, baik iyu materi maupun spiritual. Jika kita tidak bersyukur maka pahala
Ramadhan kita akan sia-sia saja.
6. Gigih
Begitu banyak cobaan nafsu
di Bulan Ramadhan, namun dengan bulan Ramadhan kita dilatih untuk gigih
melakukan ibadah yang diperintahkan Allah SWT dan gigih pula untuk menjauhi
larangannya.
7. Kerja Keras
Saat melakukan puasa tentu
dalam diri kita timbul rasa semangat dan percaya diri melakukan berbagai hal
yang dihalalkan agama, hal inilahyang mengajak kita untuk bekerja keras. Kerja keras
disini dapat berupa apa saja selagi itu tidak melanggar peraturan beribadah.
8. Tenggang Rasa
Bulan Ramadhan juga sering
diisi dengan kegiatan berbagi sesame manusia, baik itu dalam bentuk semangat
motivasi, makanan, minuman, uang, dan lain-lain. Hal ini menggambarkan didikan
sikap tenggang rasa dalam diri kita semua. Apalagi saat akhir Ramadhan kita
diwajibkan membayar zakat dan ini bentuk penerapan sikap tenggang rasa yang
kita miliki.
9. Sopan
Berpuasa di bulan Ramadhan
mengunci dan memonitori kita untuk menjaga semua tindakan agar tetap dijalur
Halalan Toiyyiba.
10. Santun
Selain sikap menjaga
perbuatan juga kita diwajibkan menjaga lisan selama bulan Ramadhan.
Semoga pendidikan selama
Bulan Ramadhan hilang begitu saja saat kita memasuki bulan Syawal.
Amin…